Seorang sopir taxi telah mengajarkan pada saya bagaimana memenuhi harapan dan
kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran berharga satu juta Dollar. Mungkin anda
harus mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang pembicara profesional
dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi bagi karyawan perusahaan. Tapi
kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.
Ceritanya begini: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk menemui seorang klien. Waktu itu sangat sempit, karena saya harus segera kembali
ke airport.
Saya menyetop sebuah taxi. Begitu tiba, dengan segera sopir taxi membuka pintu
mobil untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di
dalamnya.
Begitu ia duduk di belakang kemudi, ia menunjuk sebuah koran Wall Street
Journal yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Lalu ia menawarkan
beberapa kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai.
"Wow," saya cukup terperanjat dengan pelayanan yang diberikannya.
Saya menoleh ke sekeliling. Jangan-jangan ada program "Candid Camera"
yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penuh penasaran saya
memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, "Wah, kelihatannya anda sangat
senang sekali dengan pekerjaan anda ini. Tentu anda punya cerita yang panjang
mengenai pekerjaan anda ini"
"Anda salah," jawabnya, "Dulu saya bekerja di Corporate America.
Tetapi saya merasa lelah karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang
terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya.
Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah ceruk dalam kehidupan saya
dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi diri saya yang
terbaik."
"Saya tahu," lanjutnya, "Saya takkan pernah bisa menjadi seorang
ilmuwan roket, tetapi saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan
pelayanan pada orang lain. Saya ingin merasa bahwa saya telah melakukan
pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu, saya merenungi apa yang jadi
kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir taxi."
"Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha
saya ini, saya hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar
bisnis saya ini menjadi luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya.
Tentu saja saya ingin meraih hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa
saja."
Waw, sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya
memberinya tip besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Dia adalah
kerugian bagi Corporate America, tetapi teman perjalanan yang baik.
Disadur dari: Petey Parker, A Million Dollar Lesson
Sunday, April 16, 2006
Air, jika dibiarkan terus menggenang,
tanpa aliran, lama-lama akan menjadi
sarang penyakit. Demikian juga udara, jika dibiarkan berhenti, tak
berhembus, akan menimbulkan kepengapan dan akhirnya merusak pernapasan.
Semua harus bergerak. Tidak boleh ada yang diam.
Adalah kenyataan bahwa segala ciptaan Allah selalu bergerak. Bumi, matahari,
bulan, bintang, dan semua tata surya berotasi tiada henti. Sekali terhenti
akan terjadi kerusakan dan bencana yang luar biasa. Bahkan makhluk-makhluk
mikro seperti bakteri dan virus pun bergerak.
Hukum Tuhan yang terjadi pada alam raya itu sesungguhnya terjadi juga pada
diri manusia. Secara fisik, jika manusia berhenti, diam, dan tidak melakukan
aktifitas, maka dalam kurun waktu tertentu kesehatannya pasti terganggu.
Selain mudah lelah, berbagai penyakit akan mulai berdatangan.
Demikian pula halnya dengan pikiran.
Seseorang yang membiarkan otaknya berhenti berpikir, maka dalam jangka waktu
tertentu pikirannya akan terganggu. Sulit berpikir logis dan sistematis.
Berpikirnya meloncat-loncat, sulit mengingat, dan mudah lupa. Menurut
penelitian ilmiah, orang yang kurang terbiasa menggunakan pikirannya, pada
usia tuanya akan menjadi pikun.
Jika rumus pergerakan itu terjadi pada alam dan individu manusia, maka hal
yang sama juga pasti berlaku pada sebuah masyarakat dan organisasi.
Jangan sekali-kali berhenti, diam, atau stagnan. Karena diam itu berarti
mati. Diam itu bisa membawa penyakit. Diam itu tidak sehat. Jangan takut
perubahan, perbaikan, dan pembaruan. Sebab semua ciptaan-Nya ditakdirkan
selalu bergerak dalam sebuah rotasi yang telah ditentukan.
Friday, April 14, 2006
Segala Sesuatu
Yang Berputar Selalu Berputar
Bryan
hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi
dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan
pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiacnya di depan mobil Mecedes
wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya.
Walaupun dengan wajah tersenyum wanita itu tetap merasa khawatir, karena
setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya.
Apakah lelaki itu bermaksud menyakitinya?
Lelaki tersebut penampilanya tidak terlalu baik, ia kelihatan begitu
memprihatinkan. Wanita itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan,
berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin, sepertinya lelaki tersebut
tau apa yang ia pikirkan. Lelaki itu berkata " saya kemari untuk membantu
anda bu, kenapa anda tidak menunggu didalam mobil bukankah disana lebih hangat?
oh ya nama saya Bryan.
Bryan masuk
kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak.
Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah, wanita itu
membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, ia berkata bahwa ia dari
st louis dan
kebetulan lewat jalan ini. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan
terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yang ia
minta tidak menjadi masalah, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika
lelaki tersebut tidak menolongnya. Bryan
hanya tersenyum.
Bryan tidak
mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang
bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan
pertolongan tanpa suatu imbalan suatu hari nanti Tuhan pasti akan membalas amal
perbuatanya.
Ia berkata kepada wanita itu " Bila ia benar-benar ingin membalas jasanya,
maka apabila suatu saat nanti apabila ia melihat seseorang yang membutuhkan
pertolongan maka tolonglah orang tersebut "...dan ingatlah pada
saya".
Bryan menunggu
sampai wanita itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.
Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir
kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya
yang basah. Wanita itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih
begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan
Setelah wanita itu selesai makan dan, sang pelayan sedang mengambil kembalian
untuknya, wanita itu pergi keluar secara diam-diam.
Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung kemana wanita
itu pergi, lalu ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1000. Ia
begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu:
"Kamu tidak berhutang apapun pada saya karena seseorang telah menolong
saya, oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu
lakukan:
"Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang".
Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berfikir mengenai uang dan apa yang
di tulis oleh wanita itu.
Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang
untuk menanti kelahiran bayinya?
Ia tau bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini, lalu ia memeluk
suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan ciuman yang lembut sambil
berbisik :"semuanya akan baik-baik saja, I Love You Bryan"
"Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar", therefore, don't
ever to stop to do good things in your life..
Friday, April 07, 2006
'Telur Emas'
dari Diri dan Keluarga
Sebuah dongeng rakyat yang sampai sekarang masih cukup
terkenal, dan sampai sekarang tetap saya ingat karena telah memberikan
inspirasi yang mendalam bagi saya. Dikisahkan seorang peternak angsa, memiliki
begitu banyak angsadi peternakannya. Sang peternak adalah seorang yang rajin
memelihara angsa-angsanya, hanya saja karena pengelolaan peternakannya yang
sederhana dan tidak pernah diupayakan untuk ditingkatkan, maka hasil telur dari
angsa-angsa ini selalu begitu-begitu saja tidak pernah memberikan peningkatan
penghasilan bagi sang peternak.
Suatu pagi, seperti biasa sang peternak bangun dari tidurnya dan bergegas
menuju kandang-kandang angsanya untuk segera mengumpulkan telur-telur yang
dihasilkan si angsa hari itu. Betapa terkejutnya
sang peternak ketika mendapati sebuah telur berwarna kuning keemasan dari
seekor angsa tua di kandang paling ujung.
"Siapa yang pagi-pagi telah berusaha mempedayai saya.", gumamnya
dalam hati sambil memungut telur keemasan tadi. "Mungkinkah ini sebuah
telur dari emas", pikirnya kemudian.
Lama dia berpikir me-logika terhadap apa yang terjadi dengannya pagi itu,
sambil terus memandangi telur keemasan digenggamannya. Merasakan beratnya,
mengetuk-ngetukkannya pada batu, menggores-goreskannya, sampai pada suatu
keyakinan dalam hati pak peternak bahwa dia harus bergegas memastikan benda apa
itu.
Bergegas dia menuju ke tempat ahli logam tak jauh dari rumahnya, yang kemudian
dia meminta sang ahli logam untuk menganalisa benda apakah yang dia temukan
pagi itu. Sang ahli logam mengambil lup-nya, yang kemudian mencermati telur
keemasan yang diterimanya.
Beberapa saat kemudian dia memandangi si peternak, sambil menyerahkan telur
tersebut dan berkata, "Ini adalah emas murni 24 karat berbentuk bulat
telur dengan berat hampir satu kilogram..!".
Setengah tak percaya si peternak kemudian meminta sang ahli logam untuk menukar
telur emas tersebut dengan uang sesuai dengan taksiran harganya.
Segepok uang yang diterimanya kemudian segera dibelanjakan segala barang yang
dia impikan selama ini untuk dimiliki dari pakaian-pakaian yang bagus dan
mahal, perabot-perabot mahal, dan sebagainya.
Esok harinya, karena masih banyak sisa uang untuk hidupnya hari itu, dengan
langkah malas dia menuju ke kandang angsanya untuk memunguti telur-telur hasil
pada hari itu. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa kejadian telur emas
kemarin hari akan berulang lagi pada hari itu. Dan benar dia kembali menemukan
telur emas pada angsa yang sama. Bergegas dia berlari menuju kota untuk kembali
menjual telur tersebut.
Esok paginya setelah bangun pagi, dengan berharap-harap cemas dia kembali
menuju angsa tua petelur emas. Dan benar! Kembali sang angsa mempersembahkan
satu telur emas kepada sang peternak.
Hal yang sama terjadi esok paginya, esok paginya, dan seterusnya, sehingga
membuat si peternak menjadi rajin bangun pagi-pagi sekali untuk sekedar segera
mendapat telur emas dari angsa tua itu.
Dalam waktu singkat, kehidupan si peternak pun berubah. Si angsa tua juga sudah
diberi tempat khusus di sebelah kamar tidur si peternak agar telur emas hasil
si angsa tua tiap pagi tidak dicuri orang dan dengan mudah dapat segera diambil
oleh sang peternak untuk dijual. Rumahnya kini telah berubah menjadi begitu
mewah. Lama kelamaan timbulah sifat tamak dari si peternak.
"Mengapa saya harus menunggu satu butir telur emas setiap harinya dari si
angsa tua", pikirnya.., ..betapa bodohnya saya.". "Isi perut
angsa tua itu pastilah penuh dengan emas,.kenapa tidak sekarang saja saya ambil
semuanya, sehingga saya tidak perlu susah-susah menunggu tiap pagi, serta dalam
sekali waktu saya sudah bisa dapatkan semua.", begitulah pikir sang
peternak.
Diambilnya parang besar miliknya, dan dalam sekejap dibelahlah dada si angsa
tua. Tapi apa yang terjadi? Tak ada secuil pun telur emas di dalam perut si
angsa tua. Dan yang lebih buruk, si angsa tua saat itu juga mati digenggaman
sang peternak. Telur emas tiap pagi pun tinggal kenangan.
Cerita ini terkenal dengan sebutan Aesop's fable dengan judul `The goose and
the golden eggs'. Mengapa cerita ini begitu menarik bagi saya? Seseorang yang
telah menginjak dewasa dan mulai harus menghidupi dirinya tentunya mulai sadar
bahwa dia harus memiliki `sesuatu' yang bisa dijadikan semacam modal agar dia
bisa selalu terus menerus menghasilkan *sesuatu* yang
bisa menghidupi dirinya. Apalagi kalau orang tersebut sudah memutuskan untuk
membangun sebuah rumah tangga.
`Sesuatu' (dengan tanda kutip) yang saya maksud bisa berupa keahlian,
kepandaian, pengetahuan, ketrampilan, ketekunan,keberanian, dsb. Sedang sesuatu
(dengan huruf tebal) di atas adalah bisa berupa uang, penghargaan, pengakuan,
kesempatan, dsb.
Sesuatu (dengan huruf tebal) tadi adalah sebuah `telur emas' bagi kita. Ketika
kita mulai menekuni sebuah profesi, ketika kita mulai merintis sebuah usaha,
ketika kita mulai meniti karir, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi
tahun, sedikit demi sedikit akan muncul `telur emas-telur emas'bagi kita.
Lalu dimanakah letak angsanya? Tak lain adalah `Sesuatu' (dengan tanda kutip)
yang saya sebutkan di atas. `Sesuatu' yang semua itu bermuara kepada diri kita,
baik badan kita secara fisik, pemikiran kita, serta jiwa, emosi dan rohani
kita. Dan bila dikembangkan, keluarga adalah juga merupakan bagian dari `angsa'
kita, baik itu manusianya, suasananya, semangatnya,
kebersamaannya, rasa cita kasihnya, keteduhannya dan semua hal yang bisa
memastikan bahwa kita bisa akan selalu menghasilkan `telur emas', hari demi
hari, sedikit demi sedikit.
Kisah fabel yang saya ceritakan diatas sepertinya bisa terlihat sebagai kisah
yang terlalu ekstrim. Tapi bila kita mau berkaca pada kehidupan di sekitar
kita, kita mungkin akan sadar bahwa perumpamaan sang peternak membelah dada
angsa untuk segera memperoleh semua telur emas sekaligus dalam sekejap ternyata
banyak terjadi di sekitar kita.
Kita lihat di sekitar kita bagaimana sesorang yang ingin mengejar karir sampai
ke puncak dengan segera, justru mengabaikan kesehatan dirinya sendiri, pola
makannya, jam istirahatnya. Tak lain dia pelan-pelan membelah dada angsanya
sendiri.
Masih banyak diantara kita, dalam menjalankan profesinya, atau dalam melakukan
usahanya, ingin mendapatkan keuntungan yang berlipat dalam sekejap. Sehingga
sampai lupa waktu mengabaikan saat-saat istri dan anak-anaknya membutuhkan
sebuah kebersamaan dengannya. Tanpa dia
sadari, dalam mencoba dia mendapatkan telur emas, justru dia berusaha
`membunuh' si angsa.
Bisa jadi kita sebagai manusia yang memiliki keahlian, ketrampilan,
pengetahuan, semangat, keberanian adalah manusia-manusia yang akan selalu
menghasilkan telur emas-telur emas setiap harinya. Dan hari demi hari kita
selalu bangga akan telur emas yang kita hasilkan. Tapi yakinkah kita akan
selalu ada telur emas ketika kita justru mulai tidak begitu
menghiraukan angsa-angsa kita. Ketika kita lupa
untuk memperhatikan kesehatan fisik diri kita, ketika kita mulai mengabaikan
kesehatan rohani kita, ketika kita melalaikan sumber daya manusia di keluarga
kita.
Itulah yang saya selalu coba untuk mengingatkan diri saya, bahwa untuk menjamin
selalu adanya telur emas, begitu penting usaha untuk memberdayakan diri dan
keluarga kita.
Sumber:
'Telur Emas' dari Diri dan Keluarga oleh Pitoyo Amrih
Monday,
April 03, 2006
Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian
dgn sabar ditepi
sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan.
Sejak pagi ia berdiri disana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air.
Namun,tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali
mencoba, akhirnya..hup .. ia dpt menangkap seekor ikan kecil.
Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap
pada sang beruang, "Wahai beruang, tolong lepaskan aku."
"Mengapa ? " tanya
beruang.
"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat
celah-celah gigimu," rintih sang ikan. "
Lalu kenapa?" tanya beruang lagi. "Begini saja,tolong kembalikan aku
ke
sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di
saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu."
kata ikan. "Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu
besar?" tanya
beruang "Mengapa," ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya.
"Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang
telah tergenggam di tangan !" jawab beruang sambil tersenyum mantap.
"Ops !"
teriak sang ikan.
Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kitatidak
mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang
Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya
akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita
harus berucap :"Ohhhh... andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu
dulu ..!!!?. Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan
dalam hidup kita.
Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan;....
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; ....
Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; ....
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan untuk
meraih kembali
yang terbaik untuk hidup kita....
Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan
mendapat perkara yang
besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi
kesempatan yang besar.
Tuesday, March 28, 2006
Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy
bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari
kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka memasak,
mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya.
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan,
tapi Cindy tidak menyadarinya.
Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap
dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu
Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat
malam pada mereka berdua.
"Ibu sayang padamu," kata ibu Debbie.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan
ciuman apappun padanya..
Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring
sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu ..
Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.
Kenapa mereka tak pernah menciumnya?
Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ?
Apa mereka tidak menyayanginya?.
Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu
Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya.
Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
"Selamat malam,"katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam," sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.
"Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung.
"Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak
ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya
ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama
mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah
menyayanginya. Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di
rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya.
Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak
menyenangkan.
Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak
selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang
didunia ini. Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di
bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat
gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia
masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi
cemas. Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas
sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di
pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu."
Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.
Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, "Selamat
malam, Yah. Aku sayang padamu,"
Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada
ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.
"Hai, Bu,"katanya.
"Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan.
Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung.
Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya.
Namun Cindy tidak putus asa.
Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu
malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya
terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak.
"Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata.
Tapi ibunya tidak segera keluar.
Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.
"Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat
tegas. Cindy tertawa.
"Baiklah,"katanya.
Dan ia memang
Monday, March 27, 2006
Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia
sedang tidur?
Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari
seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi
akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur.
Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah
bengisnya.
Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang
dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut
putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita,
anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja
asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm...kulitnya mulai keriput dan
tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena
tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata- mata
karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.
Cobalah menatap wajah orang-orang
tercinta itu... Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat,
Semuanya...
Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang
terlelap itu.
Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan
yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.
Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah kenapa
selau saja nampak besar.
Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah
jujur mereka saat sedang tidur.
Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi
wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.
Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa
lelahnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.
Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan
mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan
hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap
wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika
membuncah jika mengingat itu semua.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orang
terkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya ...
Thursday, March 23, 2006
Tersebutlah seorang pengusaha muda dan
kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap.
Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu.
Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga
sekitar dengan penuh rasa bangga dan prestise.
Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar
sesuatu.
Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak
itu.
Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil
yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak yang tampak melintas sebelumnya.
"Buk....!" Aah..., ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan
yang menimpa Jaguar itu yang dilemparkan si anak itu.
Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.
"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram,
dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan.
Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele.
Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha
dalam hati.
Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya anak yang
dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan di pojokkannya anak itu pada
sebuah mobil yang diparkir.
"Apa yang telah kau lakukan!? Lihat perbuatanmu pada mobil
kesayanganku!!" Lihat goresan itu", teriaknya
sambil menunjuk goresan di sisi pintu.
"Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos
dibengkel untuk memperbaikinya.
"Ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.
Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf.
"Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi
harus melakukan apa.
"Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun.
"Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau
berhenti...."
Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke
suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.
"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari
kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang
pun yang mau menolongku.
Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.." Kini, ia
mulai terisak.
Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung
itu.
"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda?
Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya."
Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam.
Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak
yang sedang mengerang kesakitan.
Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera dia berjalan
menuju lelaki tersebut, di angkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya.
Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut
yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.
Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa
mereka akan baik-baik saja.
"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."
Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap
kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong
kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya.
Dtelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu
tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya.
Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi
menghentakkan perasaannya.
Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu.
Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah
ini.
Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: "Janganlah melaju
dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk
menarik perhatianmu."
Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan
dipacu untuk tetap berjalan.
Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan
kenyataan.
Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa
buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?
Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita.
Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar,
menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya.
Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan
penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.
Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan
batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.
Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau
menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.
Tuesday, March 21, 2006
4
Alasan Untuk Sukses
Empat alasan seseorang menjadi
sukses yang
akan disampaikan
berikut ini adalah versi Edward D'Bono. Beliau adalah
seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi
kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal
adalah "Lateral Thinking".
Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik.
Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh
orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang
mendorong seseorang menjadi sukses.
Pertama adalah "luck" (keberuntungan). Banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan.
Menurut Edward D'Bono, memang ada orang sukses karena
mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat
lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau
menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba
bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam
jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.
Kedua adalah "very talented" (sangat berbakat).
Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai
kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu
contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun
dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar
biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang
"very talented". Contoh lain adalah Richard Claiderman,
seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya.
Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood,
seorang pemain golf yang very talented.
Ketiga adalah "you are on a growing business sector".
Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang
tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis
komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil.
Orang yang berbisnis internet juga banyak yang
mendapatkan sukses.
Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh,
kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.
Keempat adalah "you are little bit mad". Anda harus
sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang
tidak selalu menghasilkan hal negatif.
Saturday, March 18, 2006
Dua
ekor kodok
Suatu hari dua ekor kodok masuk ke sebuah dapur.
Mereka loncat kesana kemari. Akhirnya kodok-kodok
enerjik ini mendarat di sebuah panci besar memuat susu segar.
Tentu saja mereka berusaha untuk keluar dari panci itu.
Namun susu itu terlalu dalam sehingga mereka tak dapat
memakai dasar panci sebagai pijakan untuk meloncat keluar.
Dinding panci terlalu licin, dan bibir panci terlalu tinggi.
Akhirnya mereka hanya berenang-renang di susu itu.
Lama kelamaan mereka lelah. Kodok yang satu merasa putus asa.
Karena kelelahan dan harapan hidupnya yang telah patah,
ia pelan-pelan tenggelam ke dasar panci. Kodok yang
satunya terus berusaha untuk menggerakkan keempat kakinya.
Ia terus berenang di permukaan susu itu.
Ia lelah tapi ia tak mau tenggelam. Ia terus ber-ikhtiar.
Ternyata apa yang ia lakukan itu tanpa sadar sama
dengan yang dilakukan seorang pembuat mentega.
Mentega akan terbentuk dan muncul di permukaan
susu segar jika susu segar terus diaduk hingga berapa
lama. Lama-kelamaan permukaan susu mengental dan
akhirnya mengeras. Kodok itu akhirnya menemukan bahwa
permukaan susu sekarang cukup keras dan kuat untuk
menjadi landasan lompat. Lalu ia meloncat ke luar panci
dengan selamat.
Sunday,
February 26, 2006
Belajar dari Afrika Selatan
"Experience without theory is
blind, but theory without experience is mere intellectual play. – Pengalaman
tanpa teori itu buta, tetapi sebuah teori tanpa pengalaman hanyalah merupakan
drama intelektual."
– Immanuel Kant –
Selama 10 hari mengunjungi Afrika Selatan, saya mendapatkan petualangan wisata
yang sangat mengesankan. Sejak awal tatkala menyusuri tempat-tempat wisata di
negri itu, saya sudah terkagum- kagum akan kerapian sarana dan infrastruktur
kota-kotanya. Cape Town dan Sun City misalnya, merupakan contoh tempat wisata
disana yang
dilengkapi fasilitas berkelas internasional. Tidak heran jika Afrika Selatan
dikatakan sebagai negara paling maju diantara 30 negara- negara bekas jajahan
Perancis dan Inggris di benua Afrika.
Kemerdekaan dan kemajuan di negri Afrika Selatan saya kira tidak lepas dari
peran Nelson Rolihlahla Mandela, seorang pemimpin moral dan politik. Dialah
pria yang membaktikan hidupnya membela rakyat tertindas akibat hukum rasialis,
meskipun untuk itu ia dipenjarakan lebih dari 25 tahun. Mandela merupakan
referensi sebagai seorang pejuang kemerdekaan hak asasi manusia dan persamaan
ras.
Semangat Mandela merupakan ciri khas seorang pemimpin politik yang paling
mengesankan dan inspiratif di dunia. Ia pernah mengatakan, "This
age will die not as a result of some evil, but from a lack of passion. – Sebuah
kejayaan akan mudah hancur bukan disebabkan oleh tindak negatif pihak lain.
Kehancuran itu lebih disebabkan oleh kurangnya semangat." Semangat juang
Mandela mampu mengkoyak tirani negara asing dan mengantarkan Afrika Selatan
mencapai kemerdekaan.
Ironisnya, di tengah kemerdekaan dan kemajuan di Afrika Selatan, ternyata masih
banyak bangsa kulit hitam yang hidup miskin atau terjajah secara ekonomi.
Mengapa mereka tidak mampu bercermin dari semangat seorang Nelson Rolihlahla
Mandela untuk memperbaiki keadaan mereka? Padahal sebagai bangsa yang merdeka,
tentu setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperbaiki
kondisi perekonomian dan berpacu dalam prestasi.
Berawal dari sanalah saya berpikir mungkin semangat untuk merubah keadaan belum
sepenuhnya mereka miliki. Karena semangat merupakan modal utama mendapatkan
kemajuan dan kesuksesan dalam bisnis dan kehidupan. Sebagaimana Benjamin
Disreali mengatakan, "Man is only truly great when he acts from his
passions. – Manusia akan mampu
mencapai kejayaan jika ia bekerja dengan penuh semangat."
Tanggung jawab pekerjaan dilakukan dengan semangat yang
tinggi maka akan terasa menyenangkan. Pekerjaan yang dilakukan dengan senang
hati maka hasilnyapun akan memuaskan. Menurut Billy Mills, "Every passion has
its destiny. – Setiap semangat mengandung keberuntungan." Oleh sebab itu
kita harus memperhatikan tiga faktor penting yang dapat menjamin semangat kita
tetap tinggi hingga mencapai kemajuan dan kesuksesan.
Faktor pertama adalah menciptakan tujuan yang spesifik. Tentu kita akan jauh
lebih bersemangat jika menjalankan sesuatu yang menjanjikan hasil memuaskan.
Bahkan kita akan rela menempuh pekerjaan yang sulit sekalipun jika tujuannya
jelas dan pasti menghasilkan. Brian Tracy
mengatakan, "Goals allow you to control the direction of change in your
favor. – Tujuan membuatmu mampu mengontrol arah perubahan, dan menjalankannya
sebagai sesuatu yang menyenangkan."
Sebagai contoh adalah pengalaman kami sewaktu bersafari wisata melihat-lihat
suaka margasatwa Pilanesberg di Afrika Selatan. Ada sebuah mitos bahwa kami
akan mendapatkan keberuntungan jika berhasil bertemu dengan 5 jenis binatang
(The Big 5)di taman hutan itu. Kami aktif dan bersemangat menyusuri hutan
meskipun dengan mobil bak terbuka. Tetapi sebenarnya hal itu bukan disebabkan
kami percaya akan
mitos tersebut. Semangat kami terdorong keinginan yang besar untuk mendapatkan
pengalaman petualangan wisata di hutan bebas dan terbuka seperti di Afrika
Selatan yang benar-benar alami dan mengesankan.
Hal kedua yang meningkatkan semangat kita agar berhasil mencapai kemajuan
adalah kemauan untuk terus mengembangkan diri. Mengembangkan diri dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun, misalnya dengan membaca
buku, mendengarkan kaset, mengikuti seminar, dan bergaul dengan orang- orang
yang sukses. Charlie Tremendous Jones mengatakan, "You will be in five
years the sum total of the books you read and the people you are around. – Apa
yang menentukan dirimu 5 tahun yang akan datang merupakan cermin dari buku apa
saja yang sudah telah kau baca dan
dengan siapa saja kau bergaul."
Nelson Mandela adalah sosok yang berpendidikan cukup tinggi. Pengetahuannya
tentang hukum dan politik juga sangat luas. Tetapi ia terus bersemangat
mengembangkan diri. Di pulau Robben, dimana Mandela pernah dipenjarakan, ia
merupakan pusat menimba ilmu pengetahuan bagi
narapidana politik lainnya. Bahkan mereka menganggap Mandela sebagai sumber
kekuatan dan semangat.
Seandainya saja bangsa kulit hitam yang miskin di Afrika Selatan itu mau
mengembangkan diri seperti yang dilakukan oleh Nelson Mandela, mungkin tidak
akan ada kehidupan yang sulit bagi mereka saat ini. Karena kemampuan yang lebih
baik akan membantu kita mencapai prestasi baru, dan hal itu akan membuat kita
lebih termotivasi untuk mencapai kemajuan berikutnya. Jika kita mempunyai
kemauan untuk terus mengembangkan diri, itu artinya kita akan selalu
bersemangat dan tidak dapat berhenti mencapai kemajuan.
Faktor yang tidak kalah penting guna meningkatkan semangat dan mencapai
kemajuan adalah membuat anggaran keuangan dengan baik. Berapapun penghasilan
kita tidak akan berdampak positif jika tidak diikuti dengan perencanaan dan
penggunaan uang dengan bijaksana.
Sedikitnya sisihkan penghasilan tiap bulan untuk ditabung,
berinvestasi dan bersedekah masing-masing 10%. Dengan cara demikian suatu ketika
kita akan dapat merasakan kemajuan kondisi keuangan sekaligus mampu
mengembangkan peluang usaha dengan baik.
Semua orang mempunyai potensi yang sama besar untuk melaksanakan ketiga faktor
penting tersebut. Saya kira hanya upaya dan semangat dalam diri kitalah yang
paling menentukan apakah selamanya kita akan hidup menderita dan terjajah atau
tidak? Belajarlah dari kemajuan maupun kesenjangan hidup masyarakat yang ada
Afrika Selatan atau
dimanapun.*
Sumber: Belajar dari Afrika Selatan oleh Andrew Ho.
Saturday, February 25, 2006
Oleh: Rhenald Kasali
Saya baru saja memeriksa ujian mahasiswa saya. Ketika akan menyerahkan nilai
akhir Mereka, saya terpaksa menoleh kepada berita acara ujian yang mencantumkan
nama beserta tanda tangan mereka masing-masing. Astaga. Tak Ada satu pun nama
yang dapat saya kenali dari tanda tangannya. Hal ini mengingatkan saya pada
peristiwa unik yang saya alami hampir tujuh tahun silam ketika baru saja
memulai program doktoral saya di Amerika Serikat.
Baru tiba beberapa hari, adviser saya menyuruh saya membuka bank account di
bank mana saja di kota
itu. Saya pun menurutinya. Maklum, tanpa punya buku cek, hidup
di Amerika akan terasa sulit. Hampir semua transaksi
dilakukan melalui pos. Bayar listrik, telepon, air,tagihan kartu
kredit, beli buku, bayar pajak, kena tiket lalu lintas (tilang), sampai bayar
uang sekolah. Semuanya menggunakan cek. Tanpa cek, hidup di Amerika kok rasanya
susah sekali.
Setelah punya bank account dan mulai berbelanja dengan menggunakan cek, ternyata
saya pun mengalami kesulitan. Pasalnya, petugas bank memanggil saya karena
mengalami kesulitan membaca tanda tangan saya. Saya mencoba
menjelaskannya bahwa itu benar tanda tangan milik saya, dan saya melakukannya
kembali di depan petugas itu. Petugas tetap menolak dan mengatakan itu bukan
tanda tangan. Kalau bukan tanda tangan lantas apa?
"Itu urek-urek!"ujarnya sambil tersenyum. Sejak itu saya pun mulai berlatih
membuat tanda tangan baru, yaitu tanda tangan yang namanya mudah
teridentifikasi. Maka, sejak saat itu saya mulai terbiasa memiliki dua jenis
tanda tangan. Saya menyebutnya satu tanda tangan
lokal (yang dikatakan urek-urek tadi) dan satu lagi tanda tangan Amerika. Kalau
Anda pernah hadir dalam seminar saya dan meminta saya menandatangani buku saya
yang Anda baru beli, Anda pasti ingat bahwa saya selalu mengatakan itu adalah
tanda tangan Amerika: mudah dibaca dan diidentifikasi. Ada juga pembaca yang
minta dua-duanya, dan ada kalanya saya pun meluluskannya. Tanda tangan lokal
itu biasanya hanya saya gunakan untuk urusan bank Dan menandatangani transkrip
nilai mahasiswa. Dalam salah satu seminar saya pernah meminta agar para peserta
menggoreskan tanda tangannya di atas kertas dan meminta rekan di sebelahnya
yang baru dikenalnya mengenali nama mereka. Ternyata tak banyak di antara
mereka yang dapat mengenali nama orang dari tanda tangannya. Ketika ditanya
mengapa mereka membuat tanda
tangan seruwet itu, semuanya menjawab bak koor: "Biar tidak mudah ditiru
orang lain." Mengapa kita semua melakukan hal yang sama? Mudah ditebak
jawabnya.
Sejak kecil Kita telah diajari orang-orang tua dan guru-guru Kita agar tidak
mudah percaya pada orang lain. "Buatlah tanda tangan yang tidak mudah
ditiru agar jangan sampai dipalsukan orang lain." Kita menurutinya, dan tanpa kita sadari roh-roh ketidakpercayaan ini sudah
melekat dalam pikiran kita. "Trust," kata Francis Fukuyama,
adalah "the social virtues and the creation of prosperity." Rasa percaya
adalah suatu ikatan sosial yang penting untuk menciptakankemakmuran. Kalau tidak
ada rasa percaya, mestinya tidak ada bisnis. Bagaimana mungkin kita berbinsis
dengan orang yang tidak Kita percaya?Rasa percaya itu
pula yang akan menentukan bangunan organisasi perusahaan saudara. Makin rendah
rasa percaya kita terhadap orang lain, makin banyak pula kita melibatkan sanak
saudara kita, teman sealmamater, sesuku dan sebagainya terlibat dalam bisnis
kita. Kita makin menutup pintu bagi orang lain. Dan akibatnya potensi kita
untuk menjadi besar akan terhambat.
Pengalaman lainnya yang saya dapatkan di Amerika
barangkali dapat menjelaskan betapa berbedanya tingkat rasa percaya. Menjelang
pulang ke tanah air, setelah menyelesaikan program studi, saya pun melakukan
moving sale melego barang-barang yang nilai bukunya masih cukup tinggi. Misalnya
saja Ada sebuah dish washer (mesin pencuci piring) elektrik yang usianya baru
tiga tahun Dan nilainya masih cukup tinggi namun harus dilepas dengan harga
yang sangat murah. Pembelinya tentu saja masyarakat komunitas tempat tinggal
kami, yang umumnya adalah keluarga muda atau para mahasiswa asing yang dari
mancanegara. Kalau calon pembelinya datang dari negara-negara seperti Rusia,
Yugoslavia, Ceko, Turki, Portugal, Brazil, Irak, Pakistan, India, atau
negara-negara Afrika, biasanya transaksi berjalan tersendat-sendat. Mereka
umumnya tidak percaya terhadap kualitas mesin (apakah masih tetap baik) dan
harga yang ditawarkan. Mereka mengutak-atik mesin, menghabiskan waktu
berjam-jam, mengajukan pertanyaan, lalu menawar di bawah separo dari harga yang
ditawarkan. Prosesnya sama seperti Anda menawar harga sepasang sepatu di pasar
Senen atau pasar lainnya di Indonesia. Dan akhirnya pun dapat diterka: tidak
ada transaksi. Hal yang berbeda dialami kalau pembelinya berasal dari
negara-negara yang barangkali dapat kita sebut sebagai high trust society,
seperti Amerika, Inggris, Finlandia, bahkan Jepang yang rata-rata sudah lebih
makmur hidupnya. Mereka cuma bertanya tiga hal: mengapa dijual, apakah ada
kerusakan, dan berapa harganya. Kalau mereka
suka, mereka tidak menawar, langsung angkat. Dalam kepala mereka, kalau barang
ini rusak maka mereka akan kembalikan segera. Mereka percaya bahwa orang lain
dapat dipercaya, dan kalau mereka menipu mereka akan ditangkap polisi, diadili,
dan dijatuhi hukuman.
Pembaca, apakah implikasi melakukan kegiatan bisnis di sebuah low trust society?
Mudah-mudahan Saudara sudah dapat menangkapnya: jangan langsung melakukan
transaksi. Selalu mulailah dengan membangun rasa percaya dari
lawan-lawan bisnis Anda. Jangan sesekali melakukan penawaran kalau lawan bisnis
Anda di sini belum mengenal betul Anda. Kalau ada jalan pintas yang dapat
ditawarkan, barangkali cuma satu ini: carilah jembatan melalui orang-orang yang
sudah dikenal dan dipercaya oleh lawan bisnis
Anda. Tanpa itu, Anda cuma melakukan upaya sia-sia. Saya merindukan, kelak
anak-anak kita akan membuat tanda tangan yang namanya dapat dibaca oleh orang
lain.
--------------
setelah membaca artikel ini, saya juga baru nyadar,
kita sangat sulit percaya pada orang lain?
jika ada rasa saling percaya, tidak perlu ada
perpecahan, tidak perlu ada baku hantam, bahkan tidak
perlu ada perang dan peluru yang terhamburkan...
satu hal yang saya garis bawahi dari artikel ini,
apa bener, masyarakat dari negara yang makmur itu juga
masayrakat yang high trust society???
masih banyak masyarakat indonesia yang hidup di
pedesaan ( malah yang terpencil, makannya cuma ketela)
tetapi sangat ramah dan tidak memiliki rasa curiga,
malah bisa langsung percaya pada orang asing, makanya
juga mereka (maaf) gampang banget dibodohi... atau
emang karena (maaf) mereka bodoh ya?? :-P
jadi inget iklan layanan sosial di televisi yang
berbunyi kalo ga salah "Perdagangan perempuan berawal
dari tipu daya"....
Tuesday,
December 06, 2005
Tidak harus berwujud bunga
Suami saya
adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai
perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya
yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa
pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya
mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang
wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus.
Saya merindukan
saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen.Tetapi semua
itu tidak pernah saya dapatkan.Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan.
Rasa sensitif-nya kurang.Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang
romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta
yang ideal.
Suatu hari, saya
beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya
menginginkan perceraian."Mengapa?", tanya suami saya dengan
terkejut."Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya
inginkan," jawab saya.Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di
depan komputernya,tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal
tidak.Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat
mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya
suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran
kamu?"Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan
pelan,"Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam
perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya : Seandainya, saya menyukai
setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu
memanjatgunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk
saya?"Dia termenung dan akhirnya berkata,"Saya akan memberikan
jawabannya besok."Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, diatidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas
dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang
bertuliskan ..."Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu,
tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama
ini menghancurkan perasaan saya.Saya melanjutkan untuk membacanya. "Kamu
selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan
saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang
pegal.""Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan
menjadi 'aneh'. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di
rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya
alami."Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca
buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata
saya agar ketika kita tua nanti,saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku
kamu dan mencabuti uban kamu."
"Tangan
saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati
matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang
bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.""Tetapi Sayang, saya
tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk
mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi
kematian saya.""Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai
kamu lebih dari saya mencintai kamu.
Untuk itu
Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak
cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan
mata lain yang dapat membahagiakan kamu."Air mata saya jatuh ke atas
tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur,tetapi saya tetap berusaha untuk
terus membacanya."Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban
saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk
tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang
berdiri di sana menunggu jawaban kamu."
"Jika kamu
tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk
membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu.
Percayalah,bahagia saya adalah bila kamu bahagia."Saya segera berlari
membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran
sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu,tidak
ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.Itulah
cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari
perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud
yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain
yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.Seringkali yang kita butuhkan
adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukanmengharapkan wujud
tertentu. Karena cinta tidak
selalu harus berwujud "bunga".
2 Comments:
Hiks..
hiks.. gw bacanya nangis :D
Emang
sih...katanya "Man are from Mars, Woman are from Venus". Perempuan
dan laki-laki punya cara dan bahasa yang berbeda dalam banyak hal,termasuk
CINTA...
Tanyakan pada perempuan apa arti cinta, mereka akan menjawab cinta adalah makan
malam romantis,kejutan manis,bunga dan lilin. Tapi tanyakan pada pria apa arti
cinta, mereka akan bilang...kerja dan menafkahi anak dan istri. Karena menurut
mereka cinta adalah tanggung jawab. Trus...dimana titik temunya?
Simpulnya adalah KOMUNIKASI dan IMAN. Mencintai karena Allah membuat kita
memandang kekurangan pasangan sebagai ladang amal yang harus diperbaiki dan
dilengkapi.
Wednesday, November 30, 2005
SOICHIRO HONDA
: "Lihat Kegagalan Saya"
Cobalah
amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada
Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya
lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro
Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak
menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie,
mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas,
duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
"Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya
disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada
usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.
Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat
jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi
dan bermimpi...
Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel
reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat
kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk
mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin
diesel yang menjadi motor penggeraknya.
Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam.
Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan
pesawat terbang.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda
berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya
tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga
miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya,
Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan
dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak
luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang
permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu
kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang
ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan
sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang
sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil
terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk
menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya
laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani
patennya yang pertama.
Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat
usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya
tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri
pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap
tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia
ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya
keluar dari bengkel.
Kuliah
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian,
kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring
Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi
untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah
- pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh.
Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang
mengikuti kuliah.
"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan
dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,"
ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya
kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru
dianggap penghinaan.
Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota
memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya,
niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun
tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan
pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar
dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka
diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika
Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi
meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring
Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang
semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi
ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapatmenjual mobilnya
untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang
motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal
lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka
berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda
kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari
tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia,
termasuk Indonesia.
Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti
industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya.
"Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak
melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda
mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan
berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorangdengan
modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.
Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan.
Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang “Raja” jalanan.
Kami keluarga besar motor Honda percaya tahun 2005 adalah tahun milk Anda.
Teruslah berkarya dan berusaha . Kami turut berdoa, semoga tahun 2005 adalah
tahun keberhasilan bagi Anda dan kita semua. Amiiin…
5 Resep keberhasilan Honda :
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu
memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi
kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
Tuesday, November 29, 2005
Tips Memulai
Hari dengan Cerah
Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar
terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar.
Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu
yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal
besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan
cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.
Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari
dengan cerah:
1. Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur
nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai
masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk
menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah
sebaik-baiknya.
2. Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian.
Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.
3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini.
Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat
teduh.
4. Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar.
Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi
dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi
pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi
semesta hari ini.
5. Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh
anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan
gizi.
6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut,
sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan
terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.
7. Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat,
kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In
everything, give thanks.
Sunday, November 27, 2005
BOLA MASUK KE KANTONG KERTAS
Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf.
Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau.
Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke
dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?
Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi.
Apa yang harus dilakukannya?
Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman.
Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.
Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.
Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batangkorek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis ke dalam lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya. Smiley...!
Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan
memilih untuk menerima hukuman itu.
Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu.
Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk
menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan...
Sunday, November 27, 2005
Membangun
Motivasi Dalam Diri
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda
memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit
sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri,
memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin
anda nggak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri.
Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi
tersebut. Caranya...? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat "membangunkan" dan membangkitkan gairah anda
saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan
keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini
kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang
sudah anda lakukan kemarin.
Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan
lebih.
Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk
mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan
membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat
diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya
merupakan saat-saat yang sangat sensasional.
Anda dapat membayangkan 'flash back' dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga
tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan 'ajal'
anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama
hidup anda.
Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda
mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada
perubahan yang lebih baik.
Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir
optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh
motivasi.
Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari
bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan
yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya.
Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil
meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Ucapkan "selamat datang" pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda
akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan.
Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut
dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan
semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap
masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih
untuk mencapai tujuan anda.
Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan
jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa 'tidak suka' rasanya
motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil
terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus
berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap
kesulitan.
Kesimpulannya, motivasi adalah 'sesuatu' yang dapat menumbuhkan semangat anda
dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri,
anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan
hidup ini. Sehingga anda pun nggak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan
cita-cita hidup
anda..!
Sunday, November 27, 2005
Ketika ALLAH Berkata Tidak
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ini ada kumpulan kata-kata yang bermakna ..... semoga bermanfaat ....
KETIKA ALLAH BERKATA TIDAK
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata,
"Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata,
"Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata,
"Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan
tidakdiberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku kebahagiaan."
Allah berkata,
"Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai
keberkahan itu."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata,
"Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada
Ku."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat."
Allah berkata,
"Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ketika manusia berdo'a,
"Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Allah berkata...
"Akhirnya kau mengerti ...!"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan
doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita
kirimkan tak ada jawaban sama sekali
orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru
orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan
penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus
meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti
anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat
mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita
berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih
tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita
tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum
es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling
baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah
mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan
"demam".... dan terus berdoa.
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum..wr..wb
Sunday,
November 27, 2005
Mengingat Kematian
Seorang lelaki
sedang tiduran di bawah pohon apel. Tiba-tiba salah satu dari buah apel gugur
dan menimpa salah satu bagian badannya. Laki-laki itu lantas berpikir. Kenapa
barang ini jatuh ke bawah? Bagi orang biasa, jatuh ke bawah adalah hal biasa,
sebab yang namanya jatuh, sudah pasti ke bawah. Tidak perlu pemikiran yang
lebih sulit lagi. Tapi bagi laki-laki berotak cerdas ini menjadi hal yang luar
biasa. Dan dari gerilya pemikiran laki-laki inilah lahir teori gravitasi bumi
yang mashur itu. Dan laki-laki itu bernama Newton, fisikawan Eropa.
Tiba-tiba, suatu
hari saya mengingat laki-laki itu. Sebab ketika saya sedang santai di bawah
pohon mangga, setelah letih bekerja, tiba-tiba salah satu buah mangga, jatuh
dan menimpa saya. Karena otak saya tidak secerdas otak Newton, kejadian itu
juga saya pandang biasa-biasa saja. Tapi ada satu yang menjadi luar biasa
adalah, ketika yang jatuh itu adalah buah yang masih muda. Bahkan untuk menjadi
masak, buah ini perlu proses alamiah yang lebih lama lagi.
Kenapa mangga
muda yang jatuh? Bukankah ada mangga yang lebih layak jatuh terlebih dahulu?
Pandangan umum manusia, suatu saat akan sangat berbeda dengan kekuasaan Sang
Maha pencipta. Kita mengatakan, benda ini layaknya begini dan begitu. Tapi,
Allah SWT mempunyai hak prerogatif untuk berkata dan bertindak lain. Dalam
bahasa orang-orang yang beriman: Apa yang terjadi di dunia ini, sudah barang
tentu ada dalam lingkup qada dan qadar-Nya. Dan jatuhnya mangga muda itu, tak
hanya sekedar terkena tiupan angin yang berhembus belaka, tapi di balik itu
semua, Allah SWT ikut berperan di dalamnya.
Alhamdulillah,
dari jatuhnya mangga itu, saya diingatkan untuk yang kesekian kalinya oleh
Allah, untuk mengingat kembali sesuatu yang sangat penting, yaitu kematian. Ada
sebuah kisah, bahwa seorang saleh zaman dulu, pernah meletakkan batu nisan di
depan pintu rumahnya. Tujuannya tak ada lain hanyalah agar setiap saat ia bisa
mengingat kematian. Itu tentu wajar -wajar saja, sebab datangnya ajal adalah
sebuah kepastian, dan tak ada satu mahlukpun yang mengetahuinya.
Dan Allah
sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang
ajalnya. Dan Allah maha mengtahui apa yang kamu kerjakan. (QS 63:11)
Dan dalam
perjlanan hidup saya, saya tidak harus meletakkan batu nisan di depan pintu
rumah saya. Kalau berpikir ke belakang sana, sudah sangat sering sebenarnya saya
diingatkan tentang hal tersebut. Hal-hal yang seharusnya saya lebih waspada dan
cepat-cepat berbuat amal kebaikan. Sebelum kematian menjemput saya.
Ketika saya
berumur sepuluh tahun, adik yang sangat saya sayangi, adik yang selalu saya
gendong ke sana ke mari kalau ibu saya memasak atau ke kebun, dipanggil oleh
Allah SWT. Masuk SMP, kembali Allah mengingatkan saya, dengan meninggalnya
bapak saya, yang baru berusia 40-an. Umur yang masih sangat produktif, dan saya
masih sangat membutuhkan pendidikan darinya.
Setelah
meninggalnya bapak saya, saya jadi sering sekali pergi ke kuburan untuk
men-ziarahi makamnya. Atau saya sangat sering pergi ke tempat tersebut, karena
saya sering ikut menggali kubur kalau saudara atau tetangga saya meninggal.
Dewasa sedikit,
saya lebih sering masuk ke liang lahat, untuk menghadapkan wajah sang mayat ke
kiblat, sebelum ditimbun dengan tanah. Saya sering sekali melihat wajah-wajah
terakhir orang yang mau menghadap-Nya. Atau saya sering sekali diajak oleh
mudin, orang yang mengurusi tentang kematian di kampung untuk menjadi
asistennya. Saya membantu mempersiapkan kain kafan, ikut memandikan jika
mayatnya laki-laki dan sekaligus ikut membantu membungkusnya.
Sebelum saya
berangkat merantau ke Brunei, saya banyak dihubungi tokoh-tokoh masyarkat desa
saya, agar saya jangan merantau lagi. Mereka menginginkan saya agar jadi Kaur Kesra,
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat. Yaitu suatu struktur organisasi desa yang
mengurusi tentang kesejahteraan rakyat, pernikahan dan sekaligus tentang urusan
kematian. Tapi saya menolak dengan sopan. Saya merasa masih terlalu muda untuk
mengurusi hal kemasyarakatan, dan lebih menghormati senior saya, tentu yang
ilmu agamanya lebih dari saya.
Dan hari-hari
ini, alhamdulillah, Allah masih sayang kepada saya, bahwa di perantauan inipun
Allah memberikan pekerjaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan kematian.
Setiap hari, kalau saya membuat mie putih ala Cina, saya harus mencuci kain
putih sepanjang lima meter. Kain yang selalu mengingatkan saya kepada
pembungkus mayat. Dan Kalau saya membuat tahu, juga saya selalu berhadapan
dengan kain putih untuk menyaring susu kedele. Dan tentu saja ini juga
mengingatkan saya kepada benda yang akan dibawa jika kelak kita meninggal
dunia.
Maka, ketika
saya kejatuhan mangga muda, saya merenung. Sudah sering sekali Allah
mengingatkan saya dengan hal-hal yang berhubungan dengan kematian, tapi apakah
saya sendiri sudah ingat dengan kematian yang akan menimpa saya? Dan sudah
cukupkah bekal saya jika tiba-tiba Izrail menemui saya? Sudahkah saya termasuk
golongan orang-orang cerdas menurut prespektif Rasulullah? Karena menurut
Rasulullah orang-orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian.
Saya meraba diri
saya, dengan mengingat perbuatan selama hidup saya ini. Saya mencoba bercermin
dengan para salafusshaleh, sudah sejauh manakah jejak mereka yang saya
laksanakan. Dan sudah sejauh mana kelayakan saya jika menghadap-Nya.
Otak saya terus
bergerilya. Walaupun otak saya tidak secerdas seperti para penerima beasiswa,
apalagi deretan ilmuwan fisika dan para penerima hadiah Nobel, seperti Newton
misalnya, tapi mudah-muahan Allah memasukan saya kepada deretan orang-orang
cerdas menurut kacamata khatamul ambiya, Muhammad SAW. Yang selalu mengingat
akan datangnya kematian. Itulah yang tak henti-hentinya saya mohonkan pada-Nya.
Semoga
Bermanfaat Buat Kita Yang masih Hidup
Wassalamu'alaikum..wr..wb
Sunday, November 27, 2005
Ketika sedang duduk santai di luar rumah, sambil
menghabiskan es cendol yang tersisa saat berbuka puasa beberapa waktu lalu,
tiba tiba seorang kawan yang tinggal jauh di negri seberang, mengirim SMS
kepada saya. Isinya pendek tapi meyakinkan. "VCD pengajiannya sudah sampai
apa belum?"
Saya segera membalasnya, bahwa VCD tersebut belum sampai di tangan saya.
Terlintaslah di memori otak saya, bahwa beberapa bulan yang lalu, dia juga baru
saja mengirimkan dua VCD kepada saya. Semuanya berisi tentang aktifitas
ke-Islam-an dia dan kawan-kawannya di negara tempat mereka bekerja.
Tiba-tiba saya terdiam. Namun otak saya jadi tambah keras berpikir. Dia sudah
mau dua kali mengirimkan sesuatu kepada saya, tapi saya belum satu kalipun
membalas sesuatupun kepada dia. Ya, saya merasa diri saya sangat keterlaluan.
Saya telah banyak dibuat baik oleh orang lain tetapi kenapa tidak secepatnya
membalas kebaikan itu?
Tidak hanya kepada teman yang satu ini saja, tetapi kepada beberapa sahabat
yang lainpun,karena sesuatu dan lain hal, akhirnya saya belum bisa membalas
budi baik mereka. Saya baru bisa memberinya ungkapan 'terima kasih', yang
kadang selalu saya iringi dengan doa kecil 'semoga kebaikan anda kepada saya
akan menjadi pemberat pahala kelak di akherat'. Baru sebatas itu saja. Rasa
terima kasih saya belum bisa saya aplikasikan dalam bentuk kebendaan, atau
dalam bentuk barang nyata. Ingin sekali
rasanya membalas mereka, minimal seperti barang yang mereka berikan kepada
saya. Namun lagi-lagi saya tersendat untuk membalasnya. Maafkan
sahabat-sahabat.
Maka, apa yang telah dilakukan sahabat-sahabat saya itu, mengingatkan kepada
saya ketika bangun untuk makan sahur di suatu hari. Waktu itu badan saya sangat
letih setelah bekerja seharian tanpa ada istirahat. Seluruh tubuh terasa pegal
semua. Dengan kekuatan yang tersisa saya bangun. Kemudian makan sahur,
mengambil air wudlu, dan saya sempatkan juga untuk shalat dua rakaat. Keletihan
itu baru bisa hilang setelah shalat subuh.
Pagi harinya, saya masih bisa mandi. Masih bisa menikmati matahari. Masih bisa
buang air kecil, buang air besar, gigi tidak sakit, metabolisme tubuh masih
berjalan sempurna, mata masih bisa untuk melihat dan segala kegiatan dan
pekerjaan masih bisa saya kerjakan dengan baik di hari itu. Pendek kata saya
masih diberi kesehatan. Baik fisik maupun mental.
Siapakah yang membuat saya menjadi punya kekuatan seperti itu? Siapakah yang
telah berbuat sangat baik kepada saya? Siapa? Tentu jawabannya tiada lain adalah
Allah SWT. Sang pemegang kehidupan ini.
Lantas, akankah saya diam setelah mengetahui bahwa saya telah diperbuat sangat
baik oleh Yang Maha Agung? Akankah saya hanya mengucapkan 'terima kasih' saja
tanpa ada aplikasi dari rasa terima kasih itu, seperti yang sedang saya alami
dengan sahabat-sahabat saya itu?
Lagi-lagi saya disodori ilmu yang sangat tinggi dari kejadian ini semua. Bahwa
Allah memang tidak membutuhkan apa-apa dari kita. Dia maha segalanya. Tapi rasa
syukur kita atas segala pemberian-Nya adalah suatu kewajiban mutlak kita
sebagai hamba. Syukur yang tidak hanya sebatas kata-kata. Syukur yang tidak
hanya sebatas pemanis bibir dan retorika belaka. Tapi bentuk syukur yang
dibarengi dengan amal kita, kerja nyata kita.
Dan Allah SWT sudah mengingatkan, bahwa siapa yang bersyukur pada-Nya, maka
Allah akan menambahkan rizki pada kita. Tapi sebaliknya, siapa saja yang kufur
pada-Nya, yang mengingkari segala pemberian-Nya, maka ingatlah, adzab Allah
sangat pedih. Mudah-mudahan kerja kita sehari-hari, termasuk dalam bentuk
syukur kita kepada Allah SWT.
Semoga Bermanfaat Untuk Menjadi Renungan Kita Bersama..Amiin
Wassalamu'alaikum..wr..wb
Sunday, November 27, 2005
Resiko Punya Suami Programmer
met malam, ma maaf papa pulang telat lagi. sekarang papa logged
in
apakah papa bawa oleh-oleh yang mama minta?�
bad command or filename.
tapi mama kan
sudah bilang dari tadi pagi�!?�
errorneous syntax. abort
terus, bagaimana dengan beli perabot baru?�
variable not found
oke deh.. kalo gitu, mama pinjem kartu kreditnya,
mama mau belanja sendiri aja.�
sharing violation. access denied..
huh! apakah papa lebih mencintai komputer daripada mama? atau papa hanya
main-main saja?�
too many parameters
ini kesalahan terbesar mama, menikahi orang idiot seperti papa..
data type mismatch.
papa tidak berguna!
it's by default.
bagaimana dengan gaji papa?
file in use try later.
kalo gitu, papa anggap apa posisi mama di keluarga ini?�
unknown virus!
Saturday,
November 26, 2005
Berdasarkan hasil penelitian, kita butuh
empat kali
pelukan per hari untuk bertahan hidup, delapan supaya
tetap sehat, dan dua belas kali untuk pertumbuhan. Jika
ingin terus tumbuh, kita butuh dua belas pelukan per hari.
Pelukan berkhasiat menyehatkan tubuh. Pelukan
merangsang
kekebalan tubuh kita. Pelukan membuat kita merasa
istimewa. Pelukan memanjakan sifat kekanak-kanakan yang
ada dalam diri kita. Pelukan membuat kita lebih merasa
akrab dengan keluarga dan teman-teman.
Sayangnya, banyak dari kita dibesarkan dalam rumah yang di
dalamnya pelukan adalah sesuatu yang tidak lazim, dan kita
mungkin merasa tidak nyaman minta dipeluk dan memeluk.
Kita mungkin pernah digoda sebagai �si anak
manja�. Dari
proyek penelitian selama setahun, kami menemukan bahwa 83 persen peserta jajak
pendapat menerima kurang dari satu
kali pelukan sehari (rata-rata sekitar empat pelukan
sepekan). Sembilan puluh tujuh persen peserta menginginkan
lebih banyak lagi pelukan daripada yang telah mereka
terima. Jangan pernah merasa malu atas kebutuhan alamiah
Anda untuk disentuh dan dipeluk.
Kami mendorong Anda untuk mendapatkan dan meminta pelukan yang Anda butuhkan.
Ucapan sederhana, �Peluk saya,
dong�
amat membantu kita agar bisa mendapatkan lebih banyak
pelukan. Targetkan meminta dan mendapatkan dua belas kali
pelukan dalam sehari.
Sumber: The Aladdin Factor, Jack Canfield & Mark Victor
Hansen.
Saturday, November 26, 2005
1. AKU AMAN BAGIMU
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang
lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw.
bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang
muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan
dan tangannya." (HR. Bukhari)
a. Hindari penghinaan
Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan
dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang
kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan
pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai
dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada
adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.
b. Hindari ikut campur urusan pribadi
Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang
tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang
kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang
sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan
menimbulkan kemarahan.
c. Hindari memotong pembicaraan
Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian
tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila
uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yag
arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya
bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita
untuk bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan
cara yang terbak pada waktu yang tepat.
d. Hindari membandingkan
Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa,
kebaikan, penampilan, harta, kedudukan seseorang
sehingga yang mendengarnya merasa dirinya tidak
berharga, rendah atau merasa terhina.
e. Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya
Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya,
begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya.
Bersikaplah yang netral, sepanjang diri kita
menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar
bahwa untuk berubah harus siap menjalani proses dan
tahapan.
f. Hindari merusak kebahagiannya
Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan
tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada
seseorang yang merasa beruntung mendapatkan hadiah
dari luar negeri, padahal kita tauh persis bahwa
barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak
perlu menyampaikannya, biarlah dia berbahagia
mendapatkan oleh-oleh tersebut.
g. Jangan mengungkit masa lalu
Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau
kekurangan yang sedang berusaha ditutupi. Ingatlah
bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat
ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka
jangan pernah usil untuk mengungkit dan
membeberkannya, hal seperti ini sama denga mengajak
bermusuhan.
h. Jangan mengambil haknya
Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain,
setiap gangguan terhadap hak seseorang akan
menimbulkan rasa tidak suka dan perlawanan yang tentu
akan merusak hubungan.. Sepatutnya kita harus belajar
menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan
kebahagiaan orang lain.
i. Hati-hati dengan kemarahan
Bila anda marah, maka waspadalah karenan kemarahan
yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan
perilaku yang keji, yang sangat melukai, dan tentu
perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di
lingkungan manapun. Kita harus mulai berlatih
mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan tak usah
sungkan untuk meminta maaf andai kata ucaan dirasakan
berlebihan.
j. Jangan menertawakannya
Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang
adalah karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan,
bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah
bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta
berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.
k. Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut
Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan,
bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau
badan yang tidak segar akan membuat orang lain merasa
terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin menghindari
kita.
2.
AKU MENYENANGKAN BAGIMU
a. Wajah yang selalu cerah ceria
Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah
besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan
segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan
hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus
dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan
menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).
b. Senyum tulus
Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini
sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya.
Senyum adalah sedekah, senyuman yang tulus memiliki
daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun,
senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia
yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh
orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang
busuk hati.
c. Kata-kata yang santun dan lembut
Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan
sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap
seperti itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika
berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun
suasana yang menyenangkan. Hindari kata yang kasar,
menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari
pula nada suara yang keras dan berlebihan.
d. Senang menyapa dan mengucapkan salam
Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling
dahulu dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah
tangan kawan kita penuh dengan kehangatan dan lepaslah
tangan sesudah diepaskan oleh orang lain, karena
demikianlah yang dicontohkan Rasulullah. Jangan lupa
untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh
perhatian.
e.
Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan
Rasulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya
selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang
penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya
melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya
mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang
merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.
f. Senangkan perasaannya
Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang
layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran
Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal
muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih
dan doakan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia.
Dan ingat jangan pernah kikir untuk berterima kasih.
g. Penampilan yang menyenangkan
Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum.
Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda
kesombongan, Allah Maha Indah dan menyukai keindahan,
tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang
disukai Allah.
h. Maafkan kesalahannya
Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap
kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita,
karena hal ini akan membuat bahagia dan senang
siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap
kita, dan tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita
dihatinya.
3. AKU BERMANFAAT BAGIMU
Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita
dapatkan tapi dari nilai manfaat yang ada
dari kehadiran kita, bukankah sebaik-baik diantara
manusia adalah orang yang paling banyak
manfaatnya bagi hamba-hamba Allah lainnya.
a. Rajin bersilaturahmi
Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih
sayang dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat,
benar-benar akan memiliki kesan yang mendalam, apalagi
jikalau membawa hadiah, insya Allah akan menumbuhkan
kasih sayang.
b. Saling berkirim hadiah
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling
memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih
sayang. Jangan pernah takut miskin dengan memberikan
sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan
ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah
yang tulus.
c. Tolong dengan apapun
Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta,
tenaga, waktu atau setidaknya perhatian yang tulus,
walau perhatian untuk mendengar keluh kesahnya.
Apabila tidak mampu, maka doakanlah, dan percayalah
bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan
dibalas dengan sempurna oleh Allah.
d. Sumbangan ilmu dan pengalaman
Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan
pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar
ilmu dan pengalaman yang ada pada diri kita bisa
menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.
Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan
tulus ikhlas maka, kebahagiaan dalam bergaul dengan
siapapun akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan
sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah
melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena
Allah SWT.
Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua
Wassalamu'alaikum..wr..wb